Indonesia memang negara unik, semua sepertinya ada di negara kepulauan terluas di dunia ini, mau cari orang termiskin ada, mau cari orang yang kaya ada, mau cari mobil mewah banyak, yang gak punya rumahpun banyak. Begitu pula dengan kehidupan internetnya, kalau kita mencari situs yang bernuansa religi banyak sekali ditemui tapi sebaliknya mencari yang berbau pornografipun sepertinya tidak sedikit. Satu hal yang mencengangkan lagi ternyata indonesia tercatat oleh Google Trends sebagai pencari kata sex terbanyak kelima didunia, menyedihkan.
Sebagai informasi, Google Trends adalah sebuah layanan yang dikeluarkan oleh Google untuk memberikan statistik pencarian popular terhadap keyword-keyword tertentu. Difasilitas ini dengan mudah kita bisa melihat kata apa saja yang paling banyak dicari oleh Google dan dapat dipetakan kedalam letak geografis. Canggih memang, walaupun kita harus menggunakan fasilitas lain untuk melihat keyword apasaja yang paling banyak dicari di Indonesia.Iseng-iseng saya coba mencari kata-kata yang berhubungan hal negatif, semisal kata sex, kenapa saya mengambil kata ini? sex merupakan kata yang ambigu, bukan ambigu maknanya tapi ambigu pemakainya, kata ini sebetulnya bahasa inggris dan kalau dibahasa indonesiakan akan berubah menjadi seks, tapi saya sering menemukan orang indonesia justru memakai sex ketimbang seks. Mencengangkan, hasil yang dikeluarkan oleh Google Trends menunjukan Indonesia menduduki posisi kelima untuk pencarian kata sex dan menduduki posisi ketiga untuk pencarian kata seks.
Jika kita teliti lebih dalam, sebetulnya kita bisa mengurai kunjungan dari Indonesia kebeberapa kota dibawahnya, hasil penguraian itu menujukan bahwa paling banyak pencari kata seks ataupun sex banyak dicari dari wilayah Jakarta kemudian disusul oleh kota pelajar Yogyakarta dan medan.
Bagi anda yang masih penasaran, anda dapat mencoba keyword-keyword lain yang ada dalam benak anda dengan mengunjungi Google Trends. Coba anda simpulkan hasil pencarian yang dilakukan.
Intropeksi bagi diri pribadi apakah masuk dalam pencari kata-kata itu di Internet atau tidak, yang bisa menilai adalah diri kita sendiri. Paling tidak kita punya malu bahwa negara kita memang trend untuk hal-hal yang seperti itu.
Apa yang Harus Dilakukan?
Hal yang pertama tentunya dimulai dari diri kita sendiri, kalaupun benar adanya kita merupakan bagian dari pencari kata-kata itu, oh iya..saya tidak menyentuh apa maksud pencarian kata-kata itu, mungkin tidak semua orang mencari kata-kata itu untuk hal negatif, bisa juga untuk kesehatan, kedokteran ataupun mengerjakan tugas kampus.
Hal selanjutnya adalah kita mengajak lingkungan terdekat kita untuk tidak melakukan hal itu, ingatkan adik-adik kita, anak-anak kita untuk mencoba menggunakan internet secara sehat dan aman. Untuk kemajuan diri kita, untuk kemajuan keluarga kita, untuk kemajuan lingkungan kita dan untuk kemajuan negara kita. Sudah saatnya Indonesia dikenal dengan prestasinya, bukan keburukannya. InsyaAllah.
Intropeksi bagi diri pribadi apakah masuk dalam pencari kata-kata itu di Internet atau tidak, yang bisa menilai adalah diri kita sendiri. Paling tidak kita punya malu bahwa negara kita memang trend untuk hal-hal yang seperti itu.
Apa yang Harus Dilakukan?
Hal yang pertama tentunya dimulai dari diri kita sendiri, kalaupun benar adanya kita merupakan bagian dari pencari kata-kata itu, oh iya..saya tidak menyentuh apa maksud pencarian kata-kata itu, mungkin tidak semua orang mencari kata-kata itu untuk hal negatif, bisa juga untuk kesehatan, kedokteran ataupun mengerjakan tugas kampus.
Hal selanjutnya adalah kita mengajak lingkungan terdekat kita untuk tidak melakukan hal itu, ingatkan adik-adik kita, anak-anak kita untuk mencoba menggunakan internet secara sehat dan aman. Untuk kemajuan diri kita, untuk kemajuan keluarga kita, untuk kemajuan lingkungan kita dan untuk kemajuan negara kita. Sudah saatnya Indonesia dikenal dengan prestasinya, bukan keburukannya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar